Minggu, 20 Januari 2013

1.

AUFKLARUNG
(Dalam Bahasa Indonesia berarti Pencerahan)

Disudut ruangan kecil aku sebut surga tempat tidurku, aku terbelenggu dalam satu tatapan yang masih semu membuatku terpaku membisu. Bulir-bulir air yang menitik di atap langit tempatku berlindung terdengar merdu mengalun indah dengan senandung rindu pada seseorang yang memberikanku aufklarung itu. Meski bumi basah oleh airNYA namun itulah rizkiNYA. Alhamdulillah. Semoga tidak banjir walopun sekarang Jakarta dilumpuhkan oleh banjir tapi itulah pertanda bahwa alam ini sudah tidak bersahabat dengan manusia karena manusialah yang memanfaatkan tanpa merekonstruksi. 

Selamat malam sahabat, entah berapa lama jari jemariku kaku tak melahirkan kata yang biasa aku curahkan, penaku mengering tanpa tinta yang tergores di kertas putih yang menumpuk di lemari.
Kini jari itu kembali melahirkan kata, atmosfer kamarku memberikan sebuah kedamaian yang membangkitkan semangatku kembali menulis dan membuat sebuah bukti sejarah ketika hari ini terlewat sudah. Semilir angin terhembus membawa aroma kasih sayang.

Kemarin, aku berpikir aku akan berhenti menulis hanya karena harapan-harapan aku musnahkan dalam sanubariku, tapi hari ini aku tersadarkan ketika aku harus menumbuhkan harapan dalam hidupku untuk tetap hidup. Kemarin lebih tepatnya aku istirahat tanpa harus berhenti ,diamku melahirkan pelajaran yang begitu berharga sehingga mampu membuatku mengobarkan api semangat dalam hati terdalam.
Dimulai dari mana aku harus bercerita? Ataupun mendongeng? Dengan imajinasi-imajinasi yang ku jadikan hidup dalam realita? 

Aku ingin mengungkapkan curahan hati yang aku hindari selama aku dekat denganmu sahabat.
Berawal dari mimpi, seorang laki-laki yang sekarang menjadi sahabatku dia adalah my tenshi =malaikat tanpa sayap yang menolongku berinisial “D” tiba-tiba mengirimkan sebuah pesan singkat yang isinya tidak bisa aku sebutkan, ketika itu aku sontak  membaca isi pesan tersebut aku mengirimkan balasan pesan untuknya berisi “wah? Apa gak salah kirim tuh mas? Itu pasti buat cewek berinisial “R” kan?”

Dan gak pernah terlintas sebelumnya sahabatku menjawab dengan satu kalimat yang membuat tubuh ini kaku, aliran darah naik kepermukaan muka membuat memerah dan panas. 

Keesokan hari setelah mimpi itu, kenapa semua lintasan di kepala ini berisi tentang dia, dimulai aku mengenal dia dan ketika aku berkomunikasi seperlunya. Tapi aku mengunci perasaan biar logika lebih mendominasi kehidupanku. Tidak harus perasaan terus aku ikuti. 

Setelah itu pencerahan datang silih berganti semangat terus berkobar.. thanks sahabat. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar